Rabu, 15 Juni 2016

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Nutrisi dan Produktivitas Pada Usia Subur




SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Hari/tanggal                 : Sabtu, 28 Mei 2016
Jam/waktu                   : 08.00 WIB
Pokok Bahasan             : Nutrisi dan Produktivitas Pada Pasangan Usia Subur
Sub Bahasan                : Pemberian Nutrisi dan mengetahui masa produktif pada usia subur
Sasaran                        : Pasangan Usia Subur
Penyuluhan                  : Kelompok
Tempat                        : Kampus 1 STIKES Kota Sukabumi




      I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Nutrisi dan Produktivitas pada pasangan usia subur selama 40 menit, diharapkan para pasangan muda dapat mengerti dan memahami tentang jenis-jenis nutrisi yang perlu dan harus dikonsumsi serta mengetahui masa produktif.

    II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang hypnobirthing, diharapkan calon ibu mampu :
1.      Menjelaskan pengertian usia subur
2.      Mengetahui Nutrisi Pada Usia Subur
3.      Mengetahui Dampak Kekurangan Nutrisi
4.      Mengetahui Usia Produktif wanita untuk hamil

     III. Garis-Garis Besar Materi
1.      Pengertian usia subur
2.      Nutrisi Pada Usia Subur
3.      Dampak Kekurangan Nutrisi
4.      Usia Produktif Wanita untuk hamil



      IV. Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

      V. Media dan Alat Peraga
1.      Laptop
2.      LCD
3.      Leaflet
4.      Flip Chart (lembar balik)
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No
Kegiatan
Respon
Waktu
1.
Pendahuluan

a. Menyampaikan salam
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
d. Tes awal

a.       Membalas salam
b.       Mendengarkan
c.       Memberi respon


2  menit
2.
Inti

1.      Menjelaskan pengertian usia subur
2.      Mengetahui Nutrisi Pada Usia Subur
3.      Mengetahui Dampak Kekurangan Nutrisi
4.      Mengetahui Usia Produktif wanita untuk hamil



Mendengarkan dengan penuh perhatian



8  menit
3.
Penutup
·         Tanya jawab
·         Tes akhir
·         Menyimpulkan hasil penyuluhan
·         Memberi salam penutup

·   Menanyakan yang belum jelas
·   Aktif bersama menyimpulkan
·   Membalas salam


5  menit


Materi
          Pengertian Usia Subur
Usia subur (PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.
Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang.

Nutrisi Pada Usia Subur

Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan reprduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang.
Masalah Kesehatan pada Pasangan Usia Subur
Masalah yang banyak terjadi pada pasangan usia subur. Pasangan usia subur termasuk pada tahap perkembangan keluarga baru menikah hingga memiliki anak terakhir. Pada tahap keluarga baru menikah memiliki tiga tugas perkembangan keluarga yaitu membentuk pernikahan yang memuaskan bagi satu sama lain, mampu berhubungan secara harmonis dengan sanak saudara dan perencanaan keluarga (keputusan untuk menjadi orang tua).
Nutrisi Yang Diperlukan
Nutrisi yang kita perlukan berbeda menurut usia.Diusia 20-30 tahun yang juga dikenal sebagai tahun sibuk dan persiapan untuk mengasuh anak, diperlukan sumber serat  yang baik , vitamin-vitamin dan zat besi. Di usia 40-an, dengan kadar esterogen yang mulai menurun dengan zat pelindung terhadap penyakit jantung yang mulai berkurang. Diperlukan makanan kalsium tinggi kolestrol rendah. Secara umum, inilah zat-zat gizi yang diperlukan.
Pasangan subur tidak boleh mengkonsumsi makanan yang menhandung bahan pengawet, penyedap rasa, Pasangan usia subur dapat mengkonsumsi seperti buah-buahan dan sayuran.


Pasangan usia subur membutuhkan nutrisi yaitu:
1.         Zat besi
Sumber  zat besi yang baik adalah daging yang tidak berlemak. Sumber lainnya adalah ayam,ikan, dan hasil laut lainnya. Tumbuhan yang merupakan sumber zat besi adalah tumbuhan polong. Sayuran berdaun hijau,serealia, roti, kacang- kacangan dan biji-bijian. Penyerapan zat besi dari tumbuhan tidak sebagai penyerapan zat besi dari hewan.

2.         Kalsium
Sumber kalsium yang baik adalah produk susu. Terdiri dari susu, keju, dan yoghurt. Sumber kalsium yang bukan produk susu adalah susu kedelai yang ditambah kalsium, ikan yang tulangnya bisa dimakan bersama dagingnya,biji wijen, dan sayuran.
           
3.                  Folate
Tubuh memerlukan folate untuk  bentuk sel baru.

Vitamin penting untuk usia produktif yaitu:
Antioksidan,Phitoestrogen,Asam lemak, Essensial, Manganese.











Dampak kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi pada wanita akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, yang dapat diketahui bila seorang wanita mengalami anoreksia, maka akan terlihat perubahan-perubahan hormonal tertentu, yang ditandai dengan penurunan berat badan, anemia, dan sebagainya. Untuk menceggah terjadinya kekurangan pada wanita maka setiap wanita harus mengetahui kebutuhan nutrisi bagi kesehatannya.

Akibat masalah gizi yang bisa terjadi pada usia produktif adalah:
1.         Menurunnya produktivitas kerja
2.         Menurunnya kemampuan belajar
3.         Timbulnya penyakit-penyakit baru; hal ini lebih sering terjadi
pada maslaha gizi lebih. Adapun penyakit yang dapat muncul
adalah diabetes mellitus, hipertensi, kardiovaskuler, dan lain-lain.
4.         Mudahnya terinfeksi; akibatnya kurangnya supan gizi sehingga
kekebalan tubuh menjadi menurun
5.         Gangguan pertumbuhan pada remaja

Usia Produktif Wanita untuk hamil
Menikah adalah salah satu metamorfosa kehidupan manusia untuk mempertahankan keturunannya. Selain itu apabila dipandang secara psikis, merupakan kebutuhan biologis yang dapat dipenuhi oleh anda dan pasangan. Pada beberapa program pemerintah mengatakan bahwa usia menikah yang ideal untuk wanita adalah berusia 21 tahun sedangkan untuk laki-laki adalah 25 tahun. Muncul pertanyaan berapa usia ideal wanita untuk hamil dan melahirkan? Berikut adalah beberapa penjelasan yang dapat menambah pengetahuan untuk anda.

Pada usia remaja (dibawah usia 20 tahun)

Pada Kehamilan di usia muda (termasuk usia remaja dibawah usia 20 tahun) memiliki resiko yang lebih tinggi pada kesehatan. Pada usia dibawah 20 tahun secara ilmu kedokteran memiliki organ reproduksi yang belum siap dan beresiko tinggi mengalami kondisi kesehatan yang buruk saat hamil. Selain itu kondisi sel telur belum sempurna dikhawatirkan akan menggangu perkembangan janin. Beberapa kondisi kesehatan yang mungkin terjadi adalah  tekanan darah tinggi pada ibu hamil, kelahiran prematur yaitu kelahiran di bawah usia kandungan di bawah 37 minggu. Beberapa kondisi yang dikhawatirkan adalah berat badan bayi yang rendah saat lahir dan mengalami depresi postpartum, dimana rasa kecemasan setelah melahirkan. Hal yang paling dikhawatirkan adalah kematian ibu yang tingi dikarenakan terjadinya pendarahan dan infeksi. Walaupun kondisi kesehatan setiap individu berbeda akan tetapi pemeriksaan ahli medis harus dilakukan dengan ekstra mengingat kondisi yang sangat rawan di usia kehamilan remaja.

Pada usia 21-35 tahun

Pada usia 21-35 tahun resiko gangguan kesehatan pada ibu hamil paling rendah yaitu sekitar 15%. Selain itu apabila dilihat dari perkembangan kematangan, wanita pada kelompok umur ini telah memiliki kematangan reproduksi, emosional maupun aspek sosial. Meskipun pada saat ini beberapa wanita di usia 21 tahun menunda pernikahan karena belum meletakan prioritas utama pada kehidupan baru tersebut. Pada umumnya usia ini merupakan usia yang ideal untuk anda hamil dan melahirkan untuk menekan resiko gangguan kesehatan baik pada ibu dan juga janin. Selain itu sebuah ahli mengatakan wanita pada usia 24 tahun mengalami puncak kesuburan dan pada usia selanjutnya mengalami penurunan kesuburan akan tetapi masih bisa hamil.

Pada usia diatas 35 tahun

Walaupun usia ideal untuk wanita hamil adalah usia 21- 35 tahun akan tetapi untuk anda yang baru mendapatkan momongan di usia 35 tahun tidak perlu cemas beberapa bantuan medis seperti check up kehamilan dan konseling genetik akan membantu anda yang mungkin mengalami kehamilan di atas usia 35 tahun. Adapun permasalah yang muncul pada usia 35 tahun ke atas adalah diabetes gestational yaitu diabetes yang muncul ketika sedang hamil, mengalami tekanan darah tinggi dan juga gangguan kandung kemih. Meskipun gangguan kandung kemih mungkin saja terjadi pada ibu hamil akan tetapi pada kelompok usia ini beresiko lebih tinggi. Selain itu kondisi kesehatan di akhir usia 30-an cenderung memiliki kondisi medis tertentu seperti fibroid uterine yaitu pertumbuhan otot atau jaringan lain yang berada di uterus yang memicu timbulnya tumor dan menimbulkan rasa nyeri atau
pendarahan pada kewanitaan anda semakin berkembang.


        Evaluasi
a.    Mengajukan pertanyaan lisan
1)      Tes awal
a)      Apa manfaat dari perencanaan kehamilan ?
b)      Apa pengaruh terhadap janin jika kehamilan tidak direncanakan ?
2)   Tes akhir
Mengajukan pertanyaan yang sama dengan tes awal.

b.    Observasi
1)      Respon/tingkah laku masyarakat saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab (benar/salah)
2)      Masyarakat antusias/tidak.
3)      Masyarakat mengajukan pertanyaan/tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar