SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)
Hari/tanggal : Sabtu, 28 Mei 2016
Jam/waktu : 08.00 WIB
Pokok
Bahasan : Nutrisi dan
Produktivitas Pada Pasangan Usia Subur
Sub
Bahasan : Pemberian Nutrisi
dan mengetahui masa produktif pada usia subur
Sasaran : Pasangan Usia Subur
Penyuluhan : Kelompok
Tempat : Kampus 1 STIKES Kota
Sukabumi
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan
penjelasan tentang Nutrisi dan Produktivitas pada pasangan usia subur selama 40
menit, diharapkan para pasangan muda dapat mengerti dan memahami tentang jenis-jenis
nutrisi yang perlu dan harus dikonsumsi serta mengetahui masa produktif.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah
mendapatkan penjelasan tentang hypnobirthing, diharapkan calon ibu mampu :
1.
Menjelaskan pengertian usia subur
2.
Mengetahui Nutrisi Pada Usia Subur
3.
Mengetahui Dampak Kekurangan Nutrisi
4.
Mengetahui Usia Produktif wanita untuk hamil
III. Garis-Garis Besar Materi
1.
Pengertian usia subur
2.
Nutrisi Pada Usia Subur
3.
Dampak Kekurangan Nutrisi
4.
Usia
Produktif Wanita untuk hamil
IV. Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
V. Media dan Alat Peraga
1.
Laptop
2.
LCD
3.
Leaflet
4.
Flip Chart (lembar balik)
VI. Proses Kegiatan
Penyuluhan
No
|
Kegiatan
|
Respon
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
a. Menyampaikan salam
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
d. Tes awal
|
a.
Membalas salam
b. Mendengarkan
c.
Memberi respon
|
2
menit
|
2.
|
Inti
1.
Menjelaskan pengertian usia subur
2.
Mengetahui Nutrisi Pada Usia Subur
3.
Mengetahui Dampak Kekurangan Nutrisi
4. Mengetahui
Usia Produktif wanita untuk hamil
|
Mendengarkan dengan penuh perhatian
|
8
menit
|
3.
|
Penutup
·
Tanya jawab
·
Tes akhir
·
Menyimpulkan hasil penyuluhan
·
Memberi salam penutup
|
· Menanyakan yang belum
jelas
· Aktif bersama menyimpulkan
· Membalas salam
|
5
menit
|
Materi
Pengertian Usia Subur
Usia subur (PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki
dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya
sudah berfungsi dengan baik.
Pada masa ini pasangan usia
subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu
menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan
interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi
dan kualitas generasi yang akan datang.
Nutrisi
Pada Usia Subur
Pasangan
usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan
perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya
sudah berfungsi dengan baik. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang
berstatus janda atau cerai. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat
menjaga dan memanfaatkan reprduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan
metode keluarga berencana sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat
diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi
yang akan datang.
Masalah Kesehatan pada Pasangan Usia Subur
Masalah yang banyak terjadi pada
pasangan usia subur. Pasangan usia subur termasuk pada tahap perkembangan
keluarga baru menikah hingga memiliki anak terakhir. Pada tahap keluarga baru
menikah memiliki tiga tugas perkembangan keluarga yaitu membentuk pernikahan
yang memuaskan bagi satu sama lain, mampu berhubungan secara harmonis dengan
sanak saudara dan perencanaan keluarga (keputusan untuk menjadi orang tua).
Nutrisi Yang Diperlukan
Nutrisi yang kita perlukan berbeda menurut
usia.Diusia 20-30 tahun yang juga dikenal sebagai tahun sibuk dan persiapan
untuk mengasuh anak, diperlukan sumber serat
yang baik , vitamin-vitamin dan zat besi. Di usia 40-an, dengan kadar
esterogen yang mulai menurun dengan zat pelindung terhadap penyakit jantung
yang mulai berkurang. Diperlukan makanan kalsium tinggi kolestrol rendah.
Secara umum, inilah zat-zat gizi yang diperlukan.
Pasangan subur tidak boleh mengkonsumsi
makanan yang menhandung bahan pengawet, penyedap rasa, Pasangan usia subur
dapat mengkonsumsi seperti buah-buahan dan sayuran.
Pasangan usia subur
membutuhkan nutrisi yaitu:
1. Zat besi
Sumber zat besi yang baik adalah daging yang tidak
berlemak. Sumber lainnya adalah ayam,ikan, dan hasil laut lainnya. Tumbuhan
yang merupakan sumber zat besi adalah tumbuhan polong. Sayuran berdaun
hijau,serealia, roti, kacang- kacangan dan biji-bijian. Penyerapan zat besi
dari tumbuhan tidak sebagai penyerapan zat besi dari hewan.
2. Kalsium
Sumber kalsium yang baik
adalah produk susu. Terdiri dari susu, keju, dan yoghurt. Sumber kalsium yang
bukan produk susu adalah susu kedelai yang ditambah kalsium, ikan yang
tulangnya bisa dimakan bersama dagingnya,biji wijen, dan sayuran.
3.
Folate
Tubuh memerlukan folate untuk bentuk sel baru.
Vitamin penting untuk
usia produktif yaitu:
Antioksidan,Phitoestrogen,Asam
lemak, Essensial, Manganese.
Dampak
kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi pada wanita akan
berdampak pada penurunan fungsi reproduksi, yang dapat diketahui bila seorang
wanita mengalami anoreksia, maka akan terlihat perubahan-perubahan hormonal
tertentu, yang ditandai dengan penurunan berat badan, anemia, dan sebagainya.
Untuk menceggah terjadinya kekurangan pada wanita maka setiap wanita harus
mengetahui kebutuhan nutrisi bagi kesehatannya.
Akibat
masalah gizi yang bisa terjadi pada usia produktif adalah:
1. Menurunnya
produktivitas kerja
2. Menurunnya
kemampuan belajar
3. Timbulnya
penyakit-penyakit baru; hal ini lebih sering terjadi
pada
maslaha gizi lebih. Adapun penyakit yang dapat muncul
adalah
diabetes mellitus, hipertensi, kardiovaskuler, dan lain-lain.
4. Mudahnya
terinfeksi; akibatnya kurangnya supan gizi sehingga
kekebalan tubuh menjadi menurun
5. Gangguan
pertumbuhan pada remaja
Usia Produktif Wanita untuk hamil
Menikah
adalah salah satu metamorfosa kehidupan manusia untuk mempertahankan
keturunannya. Selain itu apabila dipandang secara psikis, merupakan kebutuhan
biologis yang dapat dipenuhi oleh anda dan pasangan. Pada beberapa program
pemerintah mengatakan bahwa usia menikah yang ideal untuk wanita adalah berusia
21 tahun sedangkan untuk laki-laki adalah 25 tahun. Muncul pertanyaan berapa
usia ideal wanita untuk hamil dan melahirkan? Berikut adalah beberapa
penjelasan yang dapat menambah pengetahuan untuk anda.
Pada usia remaja (dibawah usia 20 tahun)
Pada
Kehamilan
di usia muda (termasuk usia remaja dibawah usia 20 tahun) memiliki resiko yang
lebih tinggi pada kesehatan. Pada usia dibawah 20 tahun secara ilmu kedokteran
memiliki organ reproduksi yang belum siap dan beresiko tinggi mengalami kondisi
kesehatan yang buruk saat hamil. Selain itu kondisi sel telur belum sempurna
dikhawatirkan akan menggangu perkembangan janin. Beberapa kondisi kesehatan
yang mungkin terjadi adalah tekanan darah tinggi pada ibu hamil, kelahiran prematur yaitu
kelahiran di bawah usia kandungan di bawah 37 minggu. Beberapa kondisi yang
dikhawatirkan adalah berat badan bayi yang rendah saat lahir dan mengalami
depresi postpartum, dimana rasa kecemasan setelah melahirkan. Hal yang paling
dikhawatirkan adalah kematian ibu yang tingi dikarenakan terjadinya pendarahan
dan infeksi. Walaupun kondisi kesehatan setiap individu berbeda akan tetapi
pemeriksaan ahli medis harus dilakukan dengan ekstra mengingat kondisi yang
sangat rawan di usia kehamilan remaja.
Pada usia 21-35 tahun
Pada
usia 21-35 tahun resiko gangguan kesehatan pada ibu hamil paling rendah yaitu
sekitar 15%. Selain itu apabila dilihat dari perkembangan kematangan, wanita
pada kelompok umur ini telah memiliki kematangan reproduksi, emosional maupun
aspek sosial. Meskipun pada saat ini beberapa wanita di usia 21 tahun menunda
pernikahan karena belum meletakan prioritas utama pada kehidupan baru tersebut.
Pada umumnya usia ini merupakan usia yang ideal untuk anda hamil dan melahirkan
untuk menekan resiko gangguan kesehatan baik pada ibu dan juga janin. Selain
itu sebuah ahli mengatakan wanita pada usia 24 tahun mengalami puncak kesuburan
dan pada usia selanjutnya mengalami penurunan kesuburan akan tetapi masih bisa
hamil.
Pada usia diatas 35 tahun
Walaupun
usia ideal untuk wanita hamil adalah usia 21- 35 tahun akan tetapi untuk anda
yang baru mendapatkan momongan di usia 35 tahun tidak perlu cemas beberapa
bantuan medis seperti check up kehamilan dan konseling genetik akan membantu
anda yang mungkin mengalami kehamilan di atas usia 35 tahun. Adapun permasalah
yang muncul pada usia 35 tahun ke atas adalah diabetes gestational yaitu
diabetes yang muncul ketika sedang hamil, mengalami tekanan darah tinggi dan
juga gangguan kandung kemih. Meskipun gangguan kandung kemih mungkin saja
terjadi pada ibu hamil akan tetapi pada kelompok usia ini beresiko lebih
tinggi. Selain itu kondisi kesehatan di akhir usia 30-an cenderung memiliki
kondisi medis tertentu seperti fibroid uterine yaitu pertumbuhan otot atau jaringan
lain yang berada di uterus yang memicu timbulnya tumor dan menimbulkan rasa
nyeri atau
pendarahan pada kewanitaan anda semakin berkembang.
pendarahan pada kewanitaan anda semakin berkembang.
Evaluasi
a.
Mengajukan pertanyaan lisan
1) Tes
awal
a)
Apa manfaat dari perencanaan kehamilan ?
b)
Apa pengaruh terhadap janin jika kehamilan tidak direncanakan ?
2)
Tes akhir
Mengajukan
pertanyaan yang sama dengan tes awal.
b.
Observasi
1)
Respon/tingkah laku masyarakat saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab
(benar/salah)
2)
Masyarakat antusias/tidak.
3)
Masyarakat mengajukan pertanyaan/tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar